Inflasi Tahunan RI 2,61% di 2023, Didorong Beras & Cabai

Jakarta, CNBC Indonesia – Inflasi Indonesia mencapai 2,61% sepanjang 2023. Inflasi ini lebih rendah jika dibandingkan tahun 2022, sebesar 5,51%. Bahkan inflasi ini merupakan yang terendah selama 20 tahun, di luar periode pandemi 2021.

Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menegaskan secara tahunan inflasi tahun 2023 lebih rendah dibanding 2022. Penyumbang utama inflasi Desember secara bulanan adalah kelompok makanan dan minuman serta tembakau dengan andil 0,29%.

“Penyumbang inflasi Desember 2023 secara yoy adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,60 %. Komoditas penyumbang utama adalah beras, cabai merah, rokok kretek, rokok filiter, cabai rawit dan bawang putih,” kata Amalia dalam rilis berita resmi statistik (BRS) Selasa (2/1/2024).

Jika dilihat secara komponen, Amalia menegaskan inflasi tahunan pada 2023 sebesar 2,61% ini didorong oleh inflasi seluruh komponen. Komponen inti tahunan mengalami inflasi sebesar 1,80%. Adapun, dari data BPS, komponen ini memberikan andil 1,1%.

“Komoditas yang dominan antara lain emas perhiasan, biaya sewa rumah, biaya kontrak rumah, gula pasir dan upah ART,” kata Amalia.

Kemudian, BPS juga mencatat komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,72%. Komponen ini memberikan andil sebersar 0,32%. Komdoitas yang dominan selama setahun terakhir adalah harga rokok kretek filter, tarif angkutan udara dan rokok putih.

Lebih lanjut, kompoenen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,15%. Inflasi di komponen ini dipicu oleh beras, cabai merah, bawang putih dan daging ayam ras. https://pembangkitkuku.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*